Menyoal Solidaritas Buruh-Tani: Catatan Perjalanan Sambas *

oleh | Jul 25, 2024 | Industri Sawit, Kajian

Siang itu, 26 November 2023, sekitar 25 orang (10 orang luar negeri) dari berbagai organisasi  mengendarai bus dari Kota Pontianak ke Desa Sijang Sambas, dengan tujuan melakukan “kunjungan solidaritas sehari” dengan petani dan buruh sawit, sebelum pelaksanaan konferensi “transisi berkeadilan” selama 2 hari di Kota Sambas. Serikat buruh yang berperan sebagai panitia lokal mempersiapkan dan mengatur kunjungan di Desa Sijang dengan baik. Desa ini termasuk yang sudah dikepung oleh 4 perkebunan sawit luas (PT SAM, PT PANP, PT LAIK, PT KMP). Setelah menempuh perjalanan 6 jam, beberapa keluarga dan anggota serikat buruh menyambut rombongan dengan hangat.

Keesokan harinya, 27 November 2023, di pagi hari sekitar 10 orang dari komunitas petani datang dengan antusias sambil membawa sampel air sungai. Salah satu agendanya memang melakukan pengujian ketercemaran air sungai. Pada siang hari, kegiatan diskusi dilakukan di area kebun sawit, yang di luar dugaan sekitar 30-an buruh sawit berdatangan dengan antusias untuk mengikuti pertemuan.

Tulisan ini tidak akan mengurai rentetan kegiatan di Sambas, tetapi mencoba menyusun kegelisahan-kegelisahan yang muncul dalam berbagai obrolan bersama petani dan buruh sawit di Desa Sijang, mengulas beberapa pernyataan dalam diskusi pada konferensi dua hari di Kota Sambas, lalu mempertanyakan ke mana arah jaringan aliansi buruh-tani dalam konferensi internasional yang katanya mengusung “transisi berkeadilan” ini.

 

Petani “Paruh-Waktu” yang Kian Terjerat Ketergantungan

 

Dilema Status Kerja Buruh dan “Upah Layak”

 

Masih Adakah Potensi “Transisi”, Terlebih “Berkeadilan”?

 

Ditulis oleh:  Akiel
* Tulisan ini telah dimuat pada Website Sedane pada 12 Januari 2024 di tautan https://majalahsedane.org/2024/01/12/menyoal-solidaritas-buruh-tani-catatan-perjalanan-sambas/. Tulisan ini diunggah ulang untuk kepentingan pendidikan.

Pin It on Pinterest