Buku Saku Kesehatan dan Keselamatan Kerja: Sebuah surat untuk kawan-kawan di perkebunan

oleh | Mei 10, 2023 | Buku Saku, Fokus

Kepada,
Kawan-kawan buruh, serikat,
dan jejaring solidaritas buruh sawit
di mana pun kalian berada.

Mewujudkan tempat kerja yang sehat dan aman merupakan tantangan bersama dalam industri sawit. Seperti yang kita tahu, 70% pekerja dalam industri sawit merupakan buruh prekariat yang bekerja secara fleksibel, dengan satuan hasil, no work no pay, upah di bawah standar, target tinggi bukan main, minimnya jaminan perlindungan hak-hak kesehatan dan keselamatan kerja yang sangat berisiko bagi keberlangsungan kesehatan pekerja. Bersamaan dengan kondisi ini juga ditemukan kasus-kasus kesehatan dan celaka yang gawat, mulai dari masalah otot, infeksi menular, masalah keracunan akibat bahan kimia perkebunan, kemunculan penyakit jangka panjang, hingga kematian yang ragam kasusnya tidak ditanggapi serius oleh berbagai pihak yang terlibat. Lantas, apakah kita harus diam saja?

Semula, kemunculan ide buku saku pekerja merupakan bagian dari kegiatan riset aksi transnasional di Indonesia dan Malaysia. Tujuannya, ingin melihat secara utuh kondisi kesehatan dan keselamatan kerja di perkebunan sawit dari sudut pandang pekerja. Khususnya pada komunitas pekerja terdampak zat kimia berbahaya yang berisiko sakit dan celaka dari paparan zat kimia berbahaya dosis tinggi.

Lebih dari itu, bagi kami kemunculan buku ini bukan hanya curahan kerja berbasis proyek. Melainkan seluruh upaya untuk seruan dan ajakan untuk memperbaiki kondisi kesehatan dan keselamatan kerja menjadi lebih sehat dan aman bagi seluruh pekerja.

Gayung bersambut, kawan-kawan buruh perkebunan, pengurus Federasi SERBUK Indonesia khususnya dari Komwil Kalimantan barat, serta para aktivis seperti bung Subono, kawan-kawan LIPS dan SAINS, para individu, hingga ibu dosen kami semua, Bu. Dr. Maksuk mau terlibat dalam pengerjaan dan diskusi kesehatan dan keselamatan kerja bagi buruh sawit.

Bersamaan dengan buku ini, masih banyak kawan yang ingin kami libatkan. Khususnya ada tiga kawan yang kami begitu ingin ajak duduk-duduk bersama dan berdiskusi untuk mengulas buku ini, yaitu buruh sawit, serikat, dan kawan-kawan dalam jejaring solidaritas termasuk aktivis, peneliti, bahkan kalangan yang memiliki ketertarikan dalam proses audit kesehatan dan keselamatan kerja.

Teruntuk buruh sawit, kami ingin mengajak buruh-buruh perkebunan untuk kembali mengkritisi, “Seperti apa kondisi kerja menyakitkan dan berisiko di perkebunan yang seharga dengan nyawa saya?”.

Teruntuk serikat, kami menawarkan aktivasi ruang-ruang yang telah dibentuk serikat pekerja di perkotaan pada buruh sawit di perkebunan. Selama ini, ide tentang K3 telah menjadi perjuangan serikat pekerja di manufaktur dan industri yang dilakukan secara masif: dari pabrik ke pabrik, solidaritas dalam pasok, hingga menjadi gerakan transnational. Sebut saja gerakan menghentikan penggunaan paraquat, asbestosis, dan hingga peringatan hari korban K3 dunia. Hanya saja, gerakan ini belum menemukan ruang di kalangan buruh perkebunan.

Teruntuk jejaring solidaritas, kami menawarkan ajakan untuk berkolaborasi. Begitu banyak ruang-ruang gerakan dan belajar yang perlu diaktivasi. Begitu banyak ide, referensi, bahan bacaan yang perlu didiskusikan bersama dengan pekerja dan serikat yang kini masih sangat terbatas jumlahnya.

Sesungguhnya buku ini merupakan sebuah pengantar. Kapasitas buku ini merangkum hak-hak normatif tentang kesehatan dan keselamatan kerja yang dapat menjadi referensi. Lalu, mengidentifikasi bersama bahaya di perkebunan sawit. Kemudian, menyempitkan pada ancaman risiko bahan kimia perkebunan. Akhirnya memungkasnya dengan seruan bergabung ke serikat yang punya kapasitas dalam mewujudkan aksi kolektif bersama untuk perbaikan kondisi kesehatan dan keselamatan kerja bagi buruh sawit.

Sepanjang proses pengerjaan, buku ini merupakan trial and error yang panjang. Diskusi pertama buku ini dimulai dari Januari 2022 lalu dicetak pertama kali pada April 2022 dan diperbaiki cetakannya pada Februari 2023. Kami berangkat dari studi di balik meja – diskusi dengan serikat pekerja – perjalanan lapang – kembali ke meja – kembali ke diskusi – dan seterusnya yang masih terus berjalan hingga hari ini.

Akhir kata, tidak lengkap rasanya bila tidak menutup kabar ini dengan “buku ini jauh dari kesempurnaan”. Pertama, dari segi isi, buku ini terbatas hanya mampu menjawab tantangan kebutuhan bahan bacaan. Kami belum (dan masih akan terus) merencanakan buku-buku referensi yang lebih teknis, seperti modul, buku kerja, buku diari untuk pekerja, dan distribusi poster-poster maupun infografis untuk

Kedua, dari segi desain, buku ini berusaha untuk sedekat mungkin dengan pengetahuan para pekerja dan pembaca luas. Penggunaan diagram dan tabel, kutipan terkait, dan penggunaan gambar-gambar yang kebanyakan kami dapat dari lapangan, diharap memudahkan proses penyerapan isi buku ini. Namun, penggunaan istilah setempat dalam menyebutkan hal-hal seputar sawit dari pekerja kiranya belum dapat bubuhkan dalam buku ini, karena begitu beragamnya penyebutan istilah langsung ini di berbagai daerah perkebunan sawit. Sejalan dengan itu pula, peluncuran poster-poster yang dapat diisi sendiri oleh para pekerja bersama dengan buku kerja dan buku diari yang lebih partisipatif dapat menjembatani kedekatan penelitian ini dengan para pekerja.

  • Siti Roaeni, Buruh dan pengurus Serikat SBSI di Musi Rawas: “Kalo aku si ngak masalah dengan isi buku dan gambarnya juga. Kalo bisa. Di atas nya ada logo serikat..😁”
  • Dr. Maksuk S.KM M.Kes, Dosen di Poltekkes Palembang dan Peneliti K3: “Secara umum sudah okay untuk isi bukunya dan informatif untuk pekerja”
  • Andi Hidayat, Pengurus Federasi SERBUK Indonesia: “Terkait isi materi menurutku sudah cukup mudah dipahami. Buku ini bisa menjadi panduan juga untuk pada pekerja sawit. Secara keseluruhan sudah ok. ”

 

Unduh buku saku (klik): Buku Saku Kesehatan dan Keselamatan Pekerja Sawit

 

Salam solidaritas,

Tim penyunting

TPOLS Salma dan Dzul

Pin It on Pinterest